Mengapa botol minuman ringan berukuran 290 ml disebut KS?
Daftar Isi
Sebutan "KS" yang disebut di bar dan restoran ketika Anda memesan minuman ringan, berarti Ukuran Raja Botol kaca berukuran 290ml adalah ukuran yang tepat untuk memuaskan dahaga.
Hingga awal tahun 1990-an, botol kaca mudah ditemukan di supermarket utama Brasil. Namun, dengan kepraktisan botol PET, botol kaca menghilang dari pasar, dan kembali lagi dalam 10 tahun terakhir.
Kaca adalah bahan kedap air dan memiliki inersia kimiawi yang besar, yang berarti butuh waktu bertahun-tahun untuk berinteraksi secara kimiawi dengan isinya. Itulah mengapa Anda merasa minuman ringan terasa lebih enak dalam kemasan ini. Karena memiliki indeks porositas yang lebih rendah daripada aluminium dan PET, kaca jauh lebih efisien dalam menahan gas karbon dioksida yang keluar dari minuman ringan.
Botol KS telah kembali ke pasar untuk memenuhi peningkatan konsumsi minuman ringan dalam kemasan individual, jadi setiap kali Anda mendengar teman Anda meminta Coca Cola KS, Anda akan tahu dari mana nama ini berasal, yang saya yakin telah membuat Anda penasaran untuk mengetahui artinya.
Sejarah minuman ringan
Minuman ringan adalah minuman yang kaya akan pewarna dan pengawet yang mengandung banyak gula, kecuali dalam versi ringan dan diet yang memiliki jumlah yang lebih rendah. Minuman sehari-hari ini tentu jauh lebih baik daripada minuman teraneh di dunia yang memiliki perasa buah sintetis dan gas karbonat. Minuman ringan muncul pada tahun 1676 di Paris, di sebuah perusahaan yang mencampurkan air, jus lemon, dangula.
Pada saat itu, air yang dicampur dengan gas karbon dioksida belum ditemukan. Pada tahun 1772, Joseph Priestley melakukan eksperimen menambahkan gas ke dalam cairan, tetapi baru dikomersialkan pada tahun 1830. Pada saat itu, para apoteker mencoba mengaitkan bahan-bahan farmasi ke dalam minuman berkarbonasi.
Lihat juga: 7 cara yang digunakan penjahat untuk menyingkirkan korbannya yang sudah meninggalPada tahun 1886, apoteker John Pemberton dari Atlanta menciptakan campuran berwarna karamel dan menambahkan air berkarbonasi (soda). Frank Robinson, akuntan Pemberton, menamai minuman tersebut Coca-Cola dan menuliskannya dengan tulisan tangannya sendiri. Sejak saat itu, nama minuman tersebut ditulis sesuai dengan nama yang diberikan oleh Robinson, dan dijual di apotek dengan harga 0,05 dolar Amerika Serikat (sekitar Rp 1.000) untuk membantu pencernaan, dan tiba di Brasil pada tahun 1941,diproduksi di kota Recife.
Pada tanggal 28 Agustus 1898, apoteker Caleb Bradham menciptakan Pepsi-Cola di North Carolina dengan tujuan menyegarkan, meremajakan, dan membantu pencernaan. Namanya diambil dari bahan utamanya, yaitu pepsin dan kacang cola. Pepsi tiba di Brasil pada tahun 1953.
Lihat juga: 7 hal jahat yang tersembunyi di vatikan